Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia diagendakan menjadi maskapai penerbangan pertama yang melakukan pendaratan di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara, dalam rangka pemindahan operasional dari Bandara Polonia, Medan, pada 25 Juli 2013 dini hari.
Pada boyongan dari Bandara Polonia ke Bandara Kuala Namu, akan ada 16 penerbangan tanpa mengangkut penumpang (ferry flight). Uniknya, operasi pemindahan ini dinamakan dengan Boyong Naga Bonar.
Bandara Polonia resmi ditutup operasionalnya sebagai bandara komersial mulai 24 Juli tengah malam. Tepat pada 25 Juli pukul 00.00 WIB, seluruh pesawat yang menginap di Bandara Polonia akan dipindahkan ke Bandara Kuala Namu secara bergantian.
“Nantinya, pesawat yang menginap di Polonia yang akan diberikan izin untuk melakukan ferry flight. Dalam pesawat itu tidak ada penumpang, hanya kru pesawat yang ada di dalam, yaitu pilot, co-pilot, dan kemungkinan bersama pramugari,” ujarnya Airport service Manager Bandara Polonia Medan, Ali Sofyan.
Menurut keterangan Ali, pemindahan pesawat ini akan dilakukan hingga pukul 03.00 WIB. Ali juga menegaskan bahwa pada 25 Juli adalah soft operation, berupa pemindahan operasional seutuhnya, sehingga pihaknya tidak akan mengundang para petinggi di Sumatera Utara. Ali mengatakan, launching Bandara Kuala Namu baru akan dilakukan pada September mendatang.
Menanggapai pemindahan operasional dari Bandara Polonia ke Bandara Kuala Namu, Garuda Indonesia meminta para penumpangnya untuk datang ke bandara lebih awal agar tidak tertinggal penerbangannya. Hal ini karena akses menuju Bandara Kuala Namu masih belum sepenuhnya selesai. Apalagi transportasi menuju bandara baru ini juga masih cukup minim. Saat dibuka nanti, akan ada tiga alternatif transportasi dari Medan ke Bandara Kuala Namu dan sebaliknya, yakni taksi, kereta api bandara, dan bus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar