Hay bro, lu tau gak sih, bandara di Indonesia apa aja yang telah menerima si Super jumbo ???, jangan-jangan lu gak tau siapa si super jumbo itu??
Hari gini masih ketinggalan berita yang paling update seputar pesawat????
Ato jangan-jangan lu yang paling kepo...????
Hahaha.....
Ya sudahlah
Langsung aja daripada lu ga tau si super jumbo, gue kasih tau lo ya....
pesawat super jumbo, maksud'e Airbus A380, Pesawat ini dikeluarkan oleh Airbus, pabrik pesawat eropa (Negara Perancis). Spesifikasi pesawat itu mah, jangan ditanya,,,,
pokoknya gede abiz deh
Saking gedenya, bandara di Indonesia BELUM mampu menerimanya, KOK BELUM BISA????
MASAK BANDARA SOETTA BELUM BISA????
Alasannya karena terminal untuk menampung bawa-anya belum memenuhi, NAMUN Jika dilihat dari segi landasan pacunya sudah bisa didarati
Rumusnya: JIKA BOEING 747 PERNAH MENDARAT DI BANDARA TERSEBUT MAKA A380 JUGA BISA MENDARAT
TAPI JIKA BOEING 747 MELAKUKAN PENGMBILAN PENUMPANG ATAU MENURUNKAN PENUMPANG SECARA KESELURUHAN DI SUATU BANDARA TERSEBUT PADA TERMINAL PENUMPANGNYA MAKA BELUM TENTU BISA A380 MELAKUKAN KEGIATAN SERUPA.
Ada beberapa Bandara di Indonesia yang dapat menerima Airbus - 380 secara darurat selama tahun 2012:
1. Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten
Kronologisnya: Pada tangggal 4 Mei 2012, pesawat A380 yang terbang dari Australia akan menuju ke Singapura, namun saat mendekati daerah Jakarta ada seorang penumpang membutuhkan pertolongan darurat (alasan medis). Aturan internasionalnya: bisa mendarat di bandara yang terdekat yang masih memungkinkan. Dan bandara yang memungkinkan dan yang terdekat hanyalah bandara yang ada di Cengkareng, Tangerang, Provinsi Banten. Kalau mendarat di Ngurah Rai terlalu jauh.....
Sehingga dengan terpaksa demi keselamatan penumpang si Super Jumbo ini mendarat dengan mulus...
Peristiwa ini merupakan pertama kalinya bagi Indonesia yang negaranya sangat luas dan belum "mampu" membeli si Super Jumbo.
Pesawat dengan nomor penerbangan SQ-232 dan registrasi 9V-SKC itu membawa 280 penumpang dan 26 awak kabin. Dipiloti Sie Tuck Kay Alexander, pesawat raksasa itu mendarat di landasan pacu utara Bandara Soekarno-Hatta, pada posisi Runway 07-L. Dan parkir di Apron WC-1. Setelah evakuasi penumpang yang sakit, pesawat mengisi ulang bahan bakar. Kemudian, pada pukul 17.50 WIB atau sekitar 2 jam setelah mendarat terbang kembali ke Singapura.
Cekidot untuk gambarnya:
2. Bandara Udara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau
Kronologisnya: Pada tanggal 21 Agustus 2012, sore hari ada 2 pesawat berukuran raksasa yang mendarat di bandara udara pemilik landasan pacu terpanjang di Indonesia (Bandara Udara Internasional Hang Nadim) yaitu pesawat A330 punya Singapore Airlines dari Hongkong ke Singapura dan A380 punya Qantas Airways dari London Ke Singapura. 2 pesawat ini mendarat di Pulau Batam dalam rangka mengalihkan penerbangannya.
Loh kok bisa diahlikan???? kan disana bandaranya lebih besar dari sini to????
Atau jangan-jangan si Super Jumbo (A380) melakukan latihan percobaan pendaratan di bandara pemilik landasan pacu terpanjang di Asia Tenggara ini (4025 Meter)
Hahaha.... terserahlah mau ngomong apa....
Sing penting wis mendarat KEDUA KALINYA ning Negaraku, wkwkwkwkwk
Arep gelut????
Silakan... gelut'e karo si bos yo!!
Pada waktu itu di negara tetangga (Singapura) sedang mengalami musibah yaitu: cuaca buruk, terus kenapa kok ke Batam??? kenapa ga ke Kuala Lumpur kan lebih dekat lagi pula JOSS untuk ukuran si SuperJ. Rupanya negara Malay juga mengalami nasib serupa, dan Batamlah menjadi alternatif prioritas!!! HEBAT GA???
Jelas Hebatlah... Lagipula selain landasan yang bisa menerima si Jumbo, apron dan taxiwaynya juga bisa loh, bayangkan saja jarak antara runway ke taxiway sebesar 150 meter
waw...
Lagi pula kapasitas apronnya bisa untuk 12 B747 + 3 Fokker 50,,,
keputusan untuk memberikan izin mendarat bukan tanpa pertimbangan. Sebelum mengoperasikan Airbus A380 untuk rute MEL/SYD-SIN-LHR, pihak Qantas sudah melaksanakan survey ke Bandara Hang Nadim. Dan bandara ini dinyatakan layak untuk didarati Airbus A380.
Dampak Positifnya:
a) pihak Pengelola Bandara Udara Internasional Hang Nadim Batam (Badan Pengusaahaan Batam/ Badan Otorita Batam) ibaratkan mendapat THR dari pihak airlines
b) Semoga Batam kedepannya bisa menjadi tempat rutin pendaratan darurat untuk pesawat sekelas A380 dkk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar